Genjot Pembentukan Korporasi Petani, ICARE Kalbar Gelar Workshop Sosialisasi Korporasi Petani
Program ICARE dirancang dengan tujuan dapat mengembangkan kawasan rantai nilai jeruk-padi yang berkelanjutan dan inklusif di Kalimantan Barat melalui pendekatan berbasis kawasan dan korporasi petani. Korporasi petani merupakan salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi petani yang strategis dalam pembangunan pertanian. Hal ini juga menjadi salah satu program Kementerian Pertanian dalam menindaklanjuti arahan Presiden RI agar fokus tingkatkan kesejahteraan petani dengan mengubah pola kerja petani menjadi lebih modern melalui konsep "Korporasi Petani".
Senin (24/7), BSIP Kalimantan Barat menggelar kegiatan Workshop Sosialisasi Korporasi Petani mendukung program ICARE di Kalimantan Barat. Turut hadir PMU ICARE BSIP Pusat (Nurjaman, S.TP., MM.), Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Sambas, Kepala Diskumindag Sambas, Camat Tebas, Koordinator dan Tim PPL BPP TEBAS. Workshop dilaksanakan di Gedung Pertemuan Hotel Pantura Jaya Sambas.
Dalam laporannya, Ir. Sari Nurita selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa kegiatan dihadiri oleh 81 orang peserta yang terdiri dari Kepala Desa , Ketua Gapoktan/Poktan di 10 lokasi ICARE serta perwakilan pengurus KEP Tebas Gemilang Jaya, Kelembagaan Petani di Desa Sungai Kelambu, Tebas Sungai, Bekut, dan Segarau Parit. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan semangat agar petani memahami bagaimana proses dan tahapan dalam mendirikan koperasi.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Distan KP Sambas, Ir. Musanif, MT., beliau mendukung pelaksanaan kegiatan ini dan berharap agar peserta workshop yang juga merupakan CP/CL ICARE dapat dengan semangat mengikuti dan menyerap ilmu yang disampaikan sebagai upaya membangun Korporasi Petani ICARE di Kab. Sambas, Kalimantan Barat.
"Melihat sumberdaya yang ada, Kabupaten Sambas memiliki peluang/potensi yang besar untuk pasar ekspor melalui lintas batas Aruk, dan Sintete untuk pasar regional, selain itu Sambas juga memegang peranan penting dimana turut memasok kebutuhan beras di Kalimantan Barat sebesar 25% dan komoditi unggulan lainnya yaitu Jeruk Sambas yang pernah berjaya pada masanya," tutur Drs. Hermanto, M.Si. (Kepala Diskumindag Sambas).
Kepala BSIP Kalbar, Anjar Suprapto, S.T.P., M.P., menyampaikan bahwa melihat berbagai permasalahan dalam agribisnis jeruk dan padi salah satunya terkait dengan kelembagaan petani yang belum berfungsi secara optimal serta kurangnya kelembagaan ekonomi petani (KEP) sehingga dukungan dan keterlibatan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk saling bersinergi dalam mengembangkan agribisnis jeruk-padi di Kecamatan Tebas.
Selanjutnya, penyampaian materi pertama yang disampaikan oleh Syahrul Aman, SE. (Diskumindag Sambas) terkait Pendirian dan Pembinaan Koperasi. Beliau menjelaskan bagaimana hakikat koperasi berjalan berdasarkan asas kekeluargaan yang sudah diatur dalam UU. 25/1992. Materi kedua, disampaikan oleh Dr. Syahyuti (Peneliti Sosiologi Pertanian) yang menjelaskan terkait Korporasi Petani dan Master Plan Korporasi Petani Sambas, beliau menyampaikan bahwa Korporasi Petani merupakan sistem bisnis petani yang melibatkan banyak aktor seperti koperasi dan PT (berbadan hukum), kelompok tani, gapoktan, UPJA, KWT, KUB, dan aktor ekonomi lainnya. Selain itu, disampaikan gambaran master plan korporasi petani Sambas yang meliputi technical plan, bussiness plan, institutional plan, site plan, dan action plan.
Materi terakhir disampaikan oleh Sutikno, SP. (Ketua Kybar Tani Mandiri) yang menjelaskan terkait kiat-kiat mengembangkan koperasi, beliau menegaskan bahwa Kemandirian menjadi hal yang penting, selain itu beliau mendorong agar koperasi yang dibangun menunjukkan asas kebermanfaatan yang dapat mencukupi kebutuhan setiap anggotanya. Sebagai informasi, Kybar Tani Mandiri merupakan perusahaan berbentuk koperasi serba usaha, yang berdiri termotivasi untuk membangkitkan ekonomi petani, buruh, dan wirausaha mikro pasca gempa yang melanda Yogyakarta pada Mei 2006 sebagai bentuk kepedulian untuk memberi dan berbagi manfaat dalam bingkai silaturahmi.
Diskusi aktif dilakukan oleh peserta workshop, dengan semangat peserta turut menyampaikan berbagai harapan terkait rencana bisnis masing-masing kelembagaan petani ICARE Kalbar kedepannya.
"Korporasi Petani, Ubah Mindset Petani Berbisnis Pertanian"